Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada saat ini saya akan membahas ulang tentang BGP (Dynamic Routing) Eitsss tapi kali ini berbeda, Saya akan menggunakan IPv6 untuk melakukan konfigurasi nya. Kalau IPv4 mungkin sudah familiar atau sudah biasa (IPv6 juga udah biasa sih hahaha). Oke lah sebelum saya lanjut ke tutorial konfigurasi BGP saya akan menjelaskan dulu apa itu BGP mulai dari pengertian Dsb.
Pengertian
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks
Karakteristik
- Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router.
- Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
- Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
- Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
- BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
- Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
- Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
- Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
- BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain
Mengapa BGP ?
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan.
eBGP vs iBGP
BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing:
- Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP)
- Pertukaran dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP)
Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP internal, semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router internal lain yang menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP yang diterima dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma. Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan routing aktif dalam sebuah network.
Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute-rute. Speaker iBGP dalam lingkungan network harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja (routing mesh).
AS Number
ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number from The American Registry for Internet Numbers). Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS: * Unique Routing Policy * Multi-homed Site
AS-Path
Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur atau path (AS-Path). Kegunaan AS-Path: * Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network. * Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP dimasukkan ke dalam tabel routing IP. * Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu.
BGP Message
- Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP
- Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network.
- KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
- Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-sistem BGP akan ditutup.
Baik lah kita lanjut konfigurasi BGP nya, Disini saya akan memposting Tutorial Konfigurasi iBGP Peering menggunakan IPv6
Topologi
Konfigurasi R1
1. Pertama kita aktifkan dahulu Routing Unicast nya pada Router-1 (R1)
R1(config)#ipv6 unicast-routing
2. Lanjut kita konfigurasi Interface nya yang mengarah ke Router-3 (R3)
R1(config)#interface fa0/0R1(config-if)#ipv6 address 1999::1/120R1(config-if)#no shutdownR1(config-if)#exitR1(config)#
Dan Interface Loopback nya juga
R1(config)#interface loopback0R1(config-if)#ipv6 address 1111::1/120R1(config-if)#exitR1(config)#
Konfigurasi R3
3. Kita lakukan hal yang sama pada Router-1 (R1) tadi, Yaitu mengaktifkan Unicast Routing nya
R3(config)#ipv6 unicast-routing
4. Lanjut kita konfigurasi Interface nya yang mengarah ke Router-1 (R1)
R3(config)#interface fa0/0R3(config-if)#ipv6 address 1999::2/120R3(config-if)#no shutdownR3(config-if)#exitR3(config)#
Dan kita konfigurasi juga interface Loopback nya
R3(config)#interface loopback0R3(config-if)#ipv6 address 3333::3/128R3(config-if)#exitR3(config)#
Konfigurasi BGP R1
5. Kita menggunakan AS Number BGP 65101.
Note : Penambahan Router-id itu secara manual
R1(config)#router bgp 65101R1(config-router)#bgp router-id 1.1.1.1R1(config-router)#neighbors 1999::2 remote-as 65101R1(config-router)#address-family ipv6R1(config-router-af)#neighbors 1999::2 activateR1(config-router-af)#network 1111::1/128R1(config-rotuer-af)#
Konfigurasi BGP R3
6. Kita menggunakan AS Number BGP 65101.
Note : Penambahan Router-id itu secara manual
R3(config)#router bgp 65101R3(config-router)#bgp router-id 3.3.3.3R3(config-router)#neighbors 1999::1 remote-as 65101R3(config-router)#address-family ipv6R3(config-router-af)#neighbors 1999::1 activateR3(config-router-af)#network 3333::3/128R3(config-rotuer-af)#
Pengujian
Kita uji dahulu di IPv6 Routing nya sudah kebaca atau belum konfigruasi BGP nya pada Router-1 (R1) dan Router-3 (R3)
show ipv6 route
R1
R3
Jika sudah terbaca seperti 2 gambar di atas maka kita uji ping IP Address Router secara berlawanan
Ping Router-1 (R1) to Router-3 (R3)
Ping Router-3 (R3) to Router-1 (R1)
Mungkin sampai materi iBGP Peering IPv6 dahulu untuk pertemuan kita kali ini, Untuk pertemuan selanjutnya kita akan membahan iBGP Peering Loopback IPv6.
Sekian dari saya,
Wassalamualaikum Wr.Wb
0 Response to "Konfigurasi Cisco iBGP Peering Menggunakan IPv6"
Post a Comment